Dear Abinaya Anakku,
Di tanggal yang sama setahun yang lalu, layaknya sebuah game, ayahmu ini berhasil naik satu level-dari seorang suami menjadi seorang ayah. Masih membekas sampai sekarang, calon ayah newbie saat itu, mondar-mandir di sebuah lorong rumah sakit swasta untuk menunggui ibumu yang berjuang untuk melahirkanmu melalui sebuah operasi cesar. Kala itu, setelah pengecekan posisimu di dalam rahim ibumu selalu berubah, bulan ke-6 posisinya sungsang, kemudian mendekati HPL posisimu melintang, sehingga kamu gak mungkin bisa lahir secara normal, Nak.
Abin,
Adzan Sholat Jumat menyambut kelahiranmu. Ada satu hal yang ayah sesali sampai saat ini, Ayahmu tidak bisa membisikkan adzan di telinga kanan dan iqomah di telinga kirimu. Saat itu, ada urusan administrasi yang harus ayah segera diselesaikan dulu sebelum bisa melihat dan menggendongmu. Nak, Maafkan ayahmu ini, ya !
Continue reading →